Minggu, 19 Juni 2011

Sesar

Dalam suatu deformasi batuan, ada isilah yang diberi nama sesar. Sesar adalah suatu deformasi berupa rekahan yang ditandai oleh adanya pergeseran yang jelas. Sesar terbentuk karena adanya gaya yang bekerja pada suatu tubuh batuan. Jenis sesar dipengaruhi oleh gaya yang bekerja pada batuan. sesar naik dikarenakan adanya kompresi, sedangkan sesar noral (turun) dikarenakan adanya ekstensi. Sesar transform dikarenakan bisa terjadi dari dua deformasi tersebut. Penamaan sesar dilakukan dengan cara binomial tergantung besar pitch. Jika dia strike slip, atau pitch kurang dari 45˚ maka penamaan sesar dilakukan pada urutan pertama adalah gerak relatif sesar, menganan atau mengiri. Kemudian diikuti oleh jenis sesar, normal atau naik. Sesar dikatakan bergerak relatif menganan jika kitaberdiri pada suatu daerah, dimana di depan kita ada bidang sesar dan daerah yang dipotong bidang sesar tersebut bergerak ke kanan kita. Sedangkan sesar turun jika bagian hanging-wall (bagian yang relatif di atas bidang sesar)  bergerak relatif turun dibandingkan dengan foot-wall. Jika pitch lebih dari 45°, maka penamaan sesar dilakukan  pertama adalah jenis sesar kemudian arah relatifnya.

Dalam pembentukannya, kadang kita tidak menemui bidang sesar utama secara langsung. Kita hanya melihat tanda-tanda keberadaan sesar. Apa saja yang menandai struktur sesar? Diantaranya adalah gores garis (slickenside), kekar gerus (shear fracture), extension fracture, micro fold, dan breksiasi. Karena slickenside sudah di bahas, maka saya coba membahas yang lain.
Shear fracture hadir sebagai bidang sesar. Di lapangan mungkin saja menemui sesar minor penyerta sesar utama. Kehadiran shear fracture biasanya berpasangan. Jika dua shear fracture tersebut berpotongan, salah satu bagian akan membentuk sudut lancip (60°-70°). Di situlah arah dari tegasan utama. Jika kita menemukan slickenside pada suatu bidang, bisa dipastikan bahwa bidang tersebut merupakan shear fracture.
Extension fracture adalah kekar yang terjadi akibat adanya extension dari pergerakan sesar. Disebut gash fracture jika terisi oleh suatu mineral tertentu, kuarsa atau kalsit. Dari gash fracture ini bisa diketahui arah gerak sesar. Kemudian diketahui juga letak tegasan 2 melalui analisa kinematika. Ternyata, kedudukan jurus extension fracture ini akan membentuk sudut lancip dengan arah gerak sesar. Hal ini sesuai dengan model Anderson mengenai rock mechanics.
Selain hal di atas, jika deformasi bekerja pada batuan yang sifatnya ductile, maka akan terjadi struktur lipatan juga. Lipatan ini akan mengakomodasi perubahan yang terjadi agar lebih stabil. Sumbu lipatan akan membentuk sudut tumpul dengan arah gerak sesar. Hal ini juga sesuai dengan rock mechanics (Anderson, 1951).
Untuk analisa kinematika, dilakukan untuk mengetahui gerak sesar dan arah tegasan yang bekerja terhadap suatu tubuh batuan. Jadi dalam mengambil data di lapangan lakukan dengan sebenar mungkin dan sebanyak mungkin. Tentukan jenis struktur penyertanya juga. Semoga bermanfaat.

Kamis, 16 Juni 2011

slickenside alias gores garis


lagi-lagi masih di karang sambung. kali ini saya akan mencoba mengulas tentang slicken side atau dalam bahasa Indonesia disebut gores garis. slickenside adalah struktur garis yang terbentuk akibat pergerakan sesar. slickenside ini terdapat pada permukaan bidang sesar. karena proses tekanan yang besar, permukaan bidang sesar ini menjadi licin. dalam analisa struktur, slickenside dapat diukur tiga komponen pokok struktur garis, yatu trend atau arah penunjaman, plunge atau besar penunjaman, serta pitch atau sudut antara garis dengan jurus bidang. mengapa slickenside ini penting? seperti yang telah saya jelaskan tadi, gores garis terbentuk akibat pergerakan sesar, sehingga dari slickenside ini kuta dapat menganalisa pergerakan sesar secara kualitatif di lapangan. slickenside bisa ditemukan di batuan apa saja. misal di batuan metamorf (contoh di filit karang sambung), batuan sedimen, dan batuan beku.

Rabu, 15 Juni 2011

Glaukonit

Mumpung di karang sambung, saya diceritakan oleh teman kalau mereka menemukan mineral glaukonit. Sebagai orang yang masih dan akan selalu belajar geologi, saya tertarik dengan mineral unik tersebut.
Glaukonit adalah mineral sedikit pada batuan berwarna hijau akibat ubahan mineral biotit pada kondisi reduksi di slow rate sedimentation yang biasanya terdapat pada batupasir. Mengapa mineral ini begitu penting? Karena kehadiran mineral ini merupakan penciri lingkunagn pengendapan laut. Yah saya mengambil kesimpulan seperti itu karena Wikipedia dan Webmineral, saya menemukan keterangan bahwa mineral glaukonit terbentuk di daerah nearshore atau dengan kata lain di laut dangkal, sedangkan pada laut dalam, pernah tercatat ditamukan pada suatu batugamping pelagic. Sehingga saya simpulkan glaukonit merupakan penciri lingkungan pengendapan laut.

Jumat, 10 Juni 2011

mylonite

Mylonite atau dalam bahasa Indonesia disebut milonit adalah suatu batuan metamorf yang terbreksiasi dan biasanya ditemukan pada zona sesar. Batuan ini terbentuk akibat pergerakan sesar tersebut. Terbentuk karena rekristalisasi akibat tekanan. Berdasarkan genesanya tersebut, milonit merupakan batuan metamorf kataklastik.