Jumat, 10 Januari 2014

Potensi Panas Bumi Indonesia

Dewasa ini kebutuhan akan energi semakin bertambah. Hal tersebut mungkin saja terjadi seiring dengan kemajuan teknologi dan bertambahnya penduduk. Sementara itu sumber energi paling populer saat ini adalah bahan bakar fosil. Ketergantungan pada bahan bakar fosil sebisa mungkin kita kurangi mulai sekarang. Energi alternatif menjadi perbincangan yang selalu menarik di seluruh dunia. Masih banyak energi alternatif yang bisa dikembangkan seperti panas bumi, air, angin, sel surya, dan nuklir. Bahan bakar fosil, seperti yang kita tahu terbentuk selama berjuta-juta tahun sehingga termasuk energi tidak terbarukan, sehingga energi alternatif adalah salah satu solusi yang tepat untuk menghindari krisis energi. Disamping dapat terbarukan, energi alternatif lebih efisien, efektif, dan lebih ramah lingkungan daripada bahan bakar fosil.
Sebagai negara yang dilalui cincin api (ring of fire) potensi panas bumi di Indonesia cukup besar. Sebanyak 252 lokasi panas bumi telah ditemukan hingga tahun 2004 dan tersebar mengikuti jalur pembentukan gunung api yang memanjang dari Sumatra, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Sulawesi hingga Maluku. Potensi panas bumi di Indonesia mencapai 27 GWe yang merupakan 40% dari total pans bumi di dunia. Potensi sebesar itu setara dengan 12 milyar barel minyak bumi.

Gambar 1.  Ring of Fire
Pada tahun 2005, 807 MW telah dihasilkan dari instalasi panas bumi di Indonesia. Angka tersebut menyuplai sekitar 6,7% dari total kebutuhan energi di negara ini. Sekitar 80% lokasi panas bumi di Indonesia berasosasi dengan sistem vulkanik aktif seperti Sumatra (81 lokasi), Jawa (71 lokasi), Bali dan Nusa Tenggara (27 lokasi), Maluku (15 lokasi), dan terutama Sulawesi Utara (7 lokasi). Sedangkan yang berada di lingkungan non vulkanik aktif yaitu di Sulawesi (43 lokasi), Bangka Belitung (3 lokasi), Kalimantan (3 lokasi), dan Papua (2 lokasi).
Gambar 2. Potensi Panas Bumi Indonesia Tahun 2004

Dari sekitar 252 daerah prospek panas bumi, baru 7 lapangan yang sudah dikembangkan, yaitu Sibayak (12 MW), G. Salak (375 MW), Kamojang (200 MW), Darajat (255 MW), Wayang Windu (227 MW), Dieng (60 MW), dan Lahendong (60 MW). Lapangan Sibayak terdapat di pulau Sumatera, lapangan Lahendong terdapat di pulau Sulawesi. Sedangkan kelima lapangan lainnya terdapat di pulau Jawa. Pemanfaatan energi panas bumi di Indonesia harus dimanfaatkan dengan maksimal mengingat potensinya.
Sedangkan pemanfaatan energi panas bumi secara direct use dilakukan tanpa adanya konversi energi ke dalam bentuk lain. Karena sifatnya yang mudah maka pemanfaatannya bisa dilakukan dalam berbagai cara. Untuk mengefektifkan penggunaannya pemanfaatan direct use dilakukan sesuai dengan kebutuhan temperaturnya. Dibeberapa lokasi di Indonesia masyarakat setempat telah melakukan pemanfaatan secara langsung seperti untuk sarana pariwisata, pemanasan hasil kebun dan pembibitan jamur, pembuatan pupuk dan budidaya ikan.


Gambar 3. Peta Distribusi Lokasi dan Wilayah Kerja Pertambangan Panas Bumi

Sumber:
http://www.crystalinks.com/rof.jpg

Wahyuningsih, Rina. 2005. Potensi dan Wilayah Kerja Pertambangan Panas Bumi di Indonesia. Kolokium Lapangan

Jumat, 14 September 2012

GSC2012

apa itu GSC? GSC merupakan kependekan dari Geology Students Competition. GSC merupakan ajang bergengsi tentang geologi yang diadakan oleh HMTG 'GEA' ITB. GSC pada tahun 2012 ini merupakan rangkaian acara yang terbagi menjadi GSC internal HMTG 'GEA' ITB berupa lomba paper dan kompetisi eksternal yang meliputi lomba cerdas cermat SMA, lomba poster, lomba paper untuk mahasiswa jurusan teknik geologi se-Indonesia, lomba fotografi, dan kompetisi inti antar-universitas yang memiliki jurusan teknik geologi se-Indonesia. selain lomba dan kompetisi, GSC 2012 juga terdiri dari geofest di museum geologi yang bertujuan mengedukasi masyarakat tentang geologi dan geotrek ke padalarang.
pada lomba yang diadakan tanggal 8-14 September 2012 ini diikuti oleh 7 universitas terkemuka di Indonesia. mereka adalah ITB, UNPAD, UNSOED, UNDIP, UPN, UGM, dan UNHAS. pada kejuaraan kali ini, kejuaraan inti menguji peserta seberapa jauh pengetahuan mereka tentang paleontologi, endapan mineral, petrografi, geologi minyak dan gas bumi, geologi struktur, dan pengukuran penampang stratigrafi. lomba tersebut menghasilkan juara:
1. UGM
2. ITB
3. UNDIP

semoga ITB menang pada kompetisi geologi selanjutnya. kekalahan ini kita jadikan pembelajaran agar menjadi lebih baik lagi.  1... 2... 3... GEA!!!

Minggu, 19 Juni 2011

Sesar

Dalam suatu deformasi batuan, ada isilah yang diberi nama sesar. Sesar adalah suatu deformasi berupa rekahan yang ditandai oleh adanya pergeseran yang jelas. Sesar terbentuk karena adanya gaya yang bekerja pada suatu tubuh batuan. Jenis sesar dipengaruhi oleh gaya yang bekerja pada batuan. sesar naik dikarenakan adanya kompresi, sedangkan sesar noral (turun) dikarenakan adanya ekstensi. Sesar transform dikarenakan bisa terjadi dari dua deformasi tersebut. Penamaan sesar dilakukan dengan cara binomial tergantung besar pitch. Jika dia strike slip, atau pitch kurang dari 45˚ maka penamaan sesar dilakukan pada urutan pertama adalah gerak relatif sesar, menganan atau mengiri. Kemudian diikuti oleh jenis sesar, normal atau naik. Sesar dikatakan bergerak relatif menganan jika kitaberdiri pada suatu daerah, dimana di depan kita ada bidang sesar dan daerah yang dipotong bidang sesar tersebut bergerak ke kanan kita. Sedangkan sesar turun jika bagian hanging-wall (bagian yang relatif di atas bidang sesar)  bergerak relatif turun dibandingkan dengan foot-wall. Jika pitch lebih dari 45°, maka penamaan sesar dilakukan  pertama adalah jenis sesar kemudian arah relatifnya.

Dalam pembentukannya, kadang kita tidak menemui bidang sesar utama secara langsung. Kita hanya melihat tanda-tanda keberadaan sesar. Apa saja yang menandai struktur sesar? Diantaranya adalah gores garis (slickenside), kekar gerus (shear fracture), extension fracture, micro fold, dan breksiasi. Karena slickenside sudah di bahas, maka saya coba membahas yang lain.
Shear fracture hadir sebagai bidang sesar. Di lapangan mungkin saja menemui sesar minor penyerta sesar utama. Kehadiran shear fracture biasanya berpasangan. Jika dua shear fracture tersebut berpotongan, salah satu bagian akan membentuk sudut lancip (60°-70°). Di situlah arah dari tegasan utama. Jika kita menemukan slickenside pada suatu bidang, bisa dipastikan bahwa bidang tersebut merupakan shear fracture.
Extension fracture adalah kekar yang terjadi akibat adanya extension dari pergerakan sesar. Disebut gash fracture jika terisi oleh suatu mineral tertentu, kuarsa atau kalsit. Dari gash fracture ini bisa diketahui arah gerak sesar. Kemudian diketahui juga letak tegasan 2 melalui analisa kinematika. Ternyata, kedudukan jurus extension fracture ini akan membentuk sudut lancip dengan arah gerak sesar. Hal ini sesuai dengan model Anderson mengenai rock mechanics.
Selain hal di atas, jika deformasi bekerja pada batuan yang sifatnya ductile, maka akan terjadi struktur lipatan juga. Lipatan ini akan mengakomodasi perubahan yang terjadi agar lebih stabil. Sumbu lipatan akan membentuk sudut tumpul dengan arah gerak sesar. Hal ini juga sesuai dengan rock mechanics (Anderson, 1951).
Untuk analisa kinematika, dilakukan untuk mengetahui gerak sesar dan arah tegasan yang bekerja terhadap suatu tubuh batuan. Jadi dalam mengambil data di lapangan lakukan dengan sebenar mungkin dan sebanyak mungkin. Tentukan jenis struktur penyertanya juga. Semoga bermanfaat.

Kamis, 16 Juni 2011

slickenside alias gores garis


lagi-lagi masih di karang sambung. kali ini saya akan mencoba mengulas tentang slicken side atau dalam bahasa Indonesia disebut gores garis. slickenside adalah struktur garis yang terbentuk akibat pergerakan sesar. slickenside ini terdapat pada permukaan bidang sesar. karena proses tekanan yang besar, permukaan bidang sesar ini menjadi licin. dalam analisa struktur, slickenside dapat diukur tiga komponen pokok struktur garis, yatu trend atau arah penunjaman, plunge atau besar penunjaman, serta pitch atau sudut antara garis dengan jurus bidang. mengapa slickenside ini penting? seperti yang telah saya jelaskan tadi, gores garis terbentuk akibat pergerakan sesar, sehingga dari slickenside ini kuta dapat menganalisa pergerakan sesar secara kualitatif di lapangan. slickenside bisa ditemukan di batuan apa saja. misal di batuan metamorf (contoh di filit karang sambung), batuan sedimen, dan batuan beku.

Rabu, 15 Juni 2011

Glaukonit

Mumpung di karang sambung, saya diceritakan oleh teman kalau mereka menemukan mineral glaukonit. Sebagai orang yang masih dan akan selalu belajar geologi, saya tertarik dengan mineral unik tersebut.
Glaukonit adalah mineral sedikit pada batuan berwarna hijau akibat ubahan mineral biotit pada kondisi reduksi di slow rate sedimentation yang biasanya terdapat pada batupasir. Mengapa mineral ini begitu penting? Karena kehadiran mineral ini merupakan penciri lingkunagn pengendapan laut. Yah saya mengambil kesimpulan seperti itu karena Wikipedia dan Webmineral, saya menemukan keterangan bahwa mineral glaukonit terbentuk di daerah nearshore atau dengan kata lain di laut dangkal, sedangkan pada laut dalam, pernah tercatat ditamukan pada suatu batugamping pelagic. Sehingga saya simpulkan glaukonit merupakan penciri lingkungan pengendapan laut.

Jumat, 10 Juni 2011

mylonite

Mylonite atau dalam bahasa Indonesia disebut milonit adalah suatu batuan metamorf yang terbreksiasi dan biasanya ditemukan pada zona sesar. Batuan ini terbentuk akibat pergerakan sesar tersebut. Terbentuk karena rekristalisasi akibat tekanan. Berdasarkan genesanya tersebut, milonit merupakan batuan metamorf kataklastik.

Sabtu, 27 November 2010

MATA AIR


Dalam kehidupan kita ini tak pelak lagi jika kita membutuhkan air. Kita membutuhkan air baik untuk minum, memasak, mencuci, atau kebutuhan lain yang menunjang kehidupan. Darimanakah air yang kita minum dan kita pakai sehari-hari ini berasal? Jika kalian memiliki sumur, melihat sungai, air terjun, apakah kalian berpikir darimana air itu berasal?
Air yang berada di bumi ini berputar pada sebuah siklus. Siklus tersebut dinamakan siklus hidrologi. Air yang berada di laut, sungai, rawa, danau, tumbuhan, sebagian akan menguap dan berkumpul membentuk titik-titik air di atmosfer (awan). Jika titk air tersebut terkondensasi, maka terjadilah hujan.
Siklus Hidrologi
Ketika hujan turun, sebagian air mengalir di permukaan melalui sungai, danau, dan lain-lain. Sebagian lagi masuk ke dalam tanah dan mengalir di bawah tanah melalui zona jenuh air sebagai airtanah. Airtanah mengalir melalui pori-pori batuan yang permeabel (akuifer).
Jika air yang mengalir melalui akuifer ini muncul di permukaan, maka manifestasi tersebut dinamakan mata air. Mata air sendiri ada beberapa jenis. Mata air depresi terjadi jika garis muka air tanah berpotongan dengan garis ketinggian yang sama. Mata air yang muncul di permukaan melalui batas kontak antar batuan disebut mata air kontak. Biasanya akuifer berada di atas lapisan batuan impermeabel. Jika suatu akuifer dibatasi oleh lapisan impermeabel di atas dan bawahnya (confined aquifer) dan terjadi suatu rekahan atau struktur, maka airtanah akan mengalir dan muncul ke permukaan melalui rekahan tersebut sebagai mata air rekahan. Ada juga mata air yang muncul akibat proses pelarutan, biasanya pada batugamping disebut mata air pelarutan.
Jenis-jenis mata air
Intinya, airtanah akan muncul ke permukaan jika muka airtanah lebih tinggi dari muka tanah. Hal ini juga berlaku untuk sumur. Dari sinilah bagaimana mata air terbentuk. Semoga artikel ini menambah wawasan dan ilmu kita. Jika ada saran silakan kontak langsung. Terima Kasih.